"Dengan membuang 150 cc maka kita akan membuang banyak torsi dan power yang bisa membuat balapan akan lebih seru," terangnya.
KTM juga memecahkan rekor top speed 366.1 Km/jam di Mugello sehingga faktor keselamatan juga jadi pertimbangan.
Catatan ini sudah naik 40 km/jam sejak awal era MotoGP tahun 2002 di Sirkuit yang sama dengan Honda RC211V milik Tohru Ukawa.
Pabrikan yang sejauh ini menolak rencana ini adalah Aprilia yang tetap ingin mempertahankan 1000 cc.
Tapi mereka ingin diameter piston lebih besar (saat ini ukuran maksimal 81 mm) untuk menurunkan power.
Alasannya Aprilia tidak ingin anggaran tim menjadi besar karena ganti regulasi mesin ini.
Apalagi sebelumnya di era 800 cc yang dianggap terlalu mahal membuat banyak pabrikan harus cabut di tengah jalan seperti Kawasaki dan Ilmor.
"Aprilia merasa akan lebih murah dengan kapasitas mesin yang sama, tapi semua pabrikan juga akan merasakan dampaknya bukan hanya mereka," lanjut Beirer.
Saat ini belum ada tanggapan dari pihak motor Jepang baik Honda atau Yamaha mengenai rencana ganti mesin ini.
Rencana ganti regulasi mesin ini awalnya sempat ingin dilakukan pada musim 2023 tapi dibatalkan karena penolakan dari tim-tim yang menganggap akan sangat mahal mendesain mesin baru.
Kini dengan tenggat waktu sampai 2027 bisa jadi tim mulai setuju dan bisa saja membuat pabrikan motor baru masuk ke MotoGP nantinya.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR