Ia mengaku sudah empat kali bolak balik untuk mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU 142051139, namun tidak kunjung ada.
"Sudah empat kali bolak balik tapi engak ada juga jadi terpaksa harus isi Pertamax juga," ucapnya.
Hidayah pun juga merasa kesulitan dengan kosongnya stok Pertalite sejak dua minggu terakhir.
Dia berharap agar Pertamina memperhatikan ketersediaan BBM subsidi di Desa Firdaus.
"Kepada pemerintah mohon diperhatikan agar masyarakat tidak kesulitan mengisi BBM subsidi. Karena kalau begini ya berat harganya jauh, rekor juga," harapnya.
Sedangkan Suhanto Nasution, pengelola SPBU, mengakui adanya kekosongan BBM subsidi Pertalite sudah dua minggu lamanya.
Menurutnya, hal itu karena Pertamina menghentikan sementara waktu pasokan Pertalite.
Baca Juga: Cek Harga Pertalite dan Pertamax di Bali Per Hari Ini, Pertamax Turun Harga Nih
"Sudah dua minggu Pertamina tidak kasi stok pertalite dikirim. Karena waktu itu Pertamina meminta agar kita memberikan kode CCTV dan karena tidak kita berikan langsung diberhentikan stok Pertalite," ungkapnya.
Ia pun tidak mengetahui pasti apa alasan Pertamina meminta kode CCTV.
Tetapi karena hal itu, Pertamina memberlakukan saksi pemberhentian pasokan Pertalite selama satu bulan, alhasil banyak warga pun yang kecewa.
Suhanto menambahkan, apalagi mayoritas penguna Pertalite adalah masyarakat petani dan nelayan yang ada di sana.
"Memang banyak warga kecewa apalagi disini kan banyak petani dan nelayan yang menggunakan BBM subsidi itu. Kita harap agar Pertamina melihat kondisi ini," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul "Sudah Dua Pekan Pertalite di SPBU Desa Firdaus Sergai Kosong, Warga Mengaku Terpaksa Beli Pertamax"
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR