Saat proses suplai melalui kapal juga dilakukan pengujian kelayakan.
"Ini adalah tahap awal. Jadi sebelum sebuah produk BBM bisa benar-benar masuk ke tangki timbun, sudah ada beberapa proses quality control," ujar Irto.
Proses quality control juga tetap dilakukan secara periodik saat penyimpanan BBM di tangki timbun.
Produk BBM secara berkala diuji tepat setelah proses pemompaan, baik dari pipa kilang atau impor hingga sebelum disalurkan ke mobil tangki.
Sebelum mobil tangki dapat keluar dari Fuel Terminal BBM dan menuju SPBU tujuannya, produk BBM akan kembali diuji di pintu keluar.
Kemudian Pertamina Patra Niaga juga melakukan pengecekan sebelum proses bongkar BBM dari mobil tangki hingga setelah seluruh produk BBM sudah tersalurkan ke tangki pendam SPBU.
Dari tiap-tiap proses quality control di atas, akan diketahui apakah produk BBM itu lolos uji atau tidak.
Baca Juga: Waduh, Pemerintah Belum Tambah Kuota BBM Subsidi, Padahal Stok Pertalite Habis Oktober Ini
Jika lolos uji quality control, maka produk akan dijual kepada masyarakat.
Sebaliknya, jika sampel yang digunakan terbukti tidak layak, produk tidak akan bisa keluar dari Terminal BBM.
"Di SPBU ini juga ada pengecekan, jika ada yang dirasa tidak sesuai spesifikasi, produk BBM tersebut akan diuji sample lagi di Fuel Terminal, tidak akan dijual," ungkap Irto.
Oleh karena itu, Pertamina mengimbau agar masyarakat tidak khawatir terhadap spesifikasi BBM.
"Pertamina berkomitmen seluruh produk BBM yang dijual di lembaga penyalur resminya sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan," tandas Irto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dugaan Pertalite Lebih Boros, Pertamina Lakukan Uji Spesifikasi BBM"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR