Akan tetapi setelah dilakukan pengecekan BPKB dan STNK tidak diberikan ke Hera maupun suaminya, pelaku memasukan surat-surat penting itu kedalam jok motor.
"Nah setelah cek itu, STNK dan BPKB ditaro ke bagasi motor, gak dikasih ke suami saya.
Suami saya kayak ngeblank gitu, biasanya kalo ada yang beli, BPKB dan STNk itu biasanya kami minta lagi.
Selanjutnya pelaku meminta izin untuk melakukan test kendaraan, suaminya mempersilakan karena tas pelaku ada di dalam rumahnya.
Pertama kali test drive, pelaku hanya berputar beberapa kali, di dekat rumahnya, namun saat kedua kali, justru pelaku tak kembali lagi ke rumah korban.
Saat itulah kata Hera, suaminya tersadar kalau kendaraanya dibawa kabur.
Menuurut Hera, tas pelaku yang ditinggal di rumahnya hanya berisi barang tidak berharga dan tidak ada identitas apapun milik pelaku.
"Tas itu isinya celana dalam pria yang bekas, rokok gudang garam merah, sapu tangan, kotak vape tapi kosong, gitu aja sih mas," katanya.
Karena perstiwa yang menimpanya kata Hera, suaminya siudah melaporkan kejadian itu ke Polsek Bekasi Selatan, berikut menyerahkan sejumlah barang bukti.
Namun, karena STNK dan BPKB dibawa kabur dan jugatak memiliki fotocopy surat kendaraan, kata Hera, akan menyulitkan dalam penyelidikan.
"Ya itu karena belum ada fotocopy BPKB dan STNK, saya disuruh ke samsat, saya kan jual beli gak balik nama.
Namanya juga motor second, kalo mau ngeblokir itu kan harus persetujuan dari nama BPKB itu," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "Pura-Pura Jadi Pembeli, Pria di Bekasi Curi Motor Lengkap dengan STNK dan BPKB"
Source | : | Tribun Jateng |
Penulis | : | Harits Suryo |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR