Oli Ester merupakan oli semi-sintetik atau sintetik yang diberi campuran ester sebagai aditif.
"Umumnya tak boleh lebih dari 20 persen ester. Kalo lebih tinggi banyak terjadi sludge,” terang Hendra Tjoa, Direktur PT Trioline Agung Perkasa pemegang oli Igol di Indonesia.
Meski begitu, umumnya campuran ester sekitar 5 persen.
Oli dengan campuran Ester mempunyai antifriksi bagus makanya sering dipakai di balap.
Baca Juga: Lebih Tahu Tahu Lebih Soal Oli Motor Ester, Pertama Dipakai Pesawat
Untuk tahu perbedaannya, tim OTOMOTIF pernah membandingkan tiga macam oli.
Ada oli mineral, oli sintetik, dan oli ester dengan kekentalan 10W-40 dan sudah JASO MA.
Pengetesan menggunakan motor Suzuki GSX-R150 2017 odometer 12.200 km, yang diuji di atas dynamometer milik workshop Farm Tuning yang terletak di Jl. Pertanian I no. 88B Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Tiap pakai masing-masing oli diambil tenaga dan torsi maksimumnya dari 2 kali run.
Baca Juga: Ramai Soal Oli Palsu, Netizen Berbagi Pengalaman Pernah Pakai di Motor
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR