Bagian lampunya dibuat menyudut dengan posisi lebih horizontal dan melebar serta dilengkapi lampu LED yang terang dan mewah. Selain itu, Honda PCX 160 punya ukuran ban lebih besar dengan sentuhan desain cast wheel terbaru.
Namun, selain tertarik dari segi desain, responden juga menilai faktor lain yang membuat Honda PCX 160 ini menarik adalah performa dan kenyamanan berkendaranya.
Harga sesuai dengan fitur yang ditawarkan
Harga juga menjadi salah satu aspek yang dipertimbangkan responden. Harga on the road (OTR) Honda PCX 160 di lima wilayah survei berkisar Rp 30 juta hingga Rp 34 jutaan.
Baca Juga: All New Honda PCX 160 Gunakan Teknologi HSTC, Begini Cara Kerjanya
Namun, mayoritas responden menganggap harga OTR tersebut sesuai dengan keunggulan desain, fitur, dan teknologi yang ditawarkan oleh Honda PCX 160.
Untuk diketahui, Honda PCX 160 tersedia dalam tiga varian, yakni CBS, ABS, dan e:HEV.
Skutik besar ini dibekali mesin generasi terbaru eSP+ berkapasitas 160 cc dengan empat katup di bagian kepala silindernya.
Mesin berteknologi tinggi ini mampu menghasilkan tenaga maksimal hingga 11,8 kW di 8.500 rpm dengan torsi puncak 14,7 Nm di 6.500 rpm.
Baca Juga: Simak Spesifikasi Lengkap Honda PCX 160, Dilengkapi Fitur HSTC
Pembaruan ini juga menjadikan Honda PCX 160 lebih bertenaga dibanding varian sebelumnya berkat tambahan ukuran piston 60 milimeter (mm) dengan langkah 55,5 mm.
Selain itu, terdapat fitur unggulan yang ditawarkan oleh Honda PCX 160, yakni Honda Selectable Torque Control (HSTC) yang melekat pada tipe ABS dan e:HEV. Fitur ini mampu menyeimbangkan putaran roda dan mencegah terjadinya selip pada ban bagian belakang.
Dengan sederet keunggulan yang ditawarkan, sebanyak 51,1 persen responden pun mengaku akan mempertimbangkan untuk membeli Honda PCX 160. Sementara, 16,3 persen responden lainnya berencana membeli produk tersebut tahun ini.
Responden menilai bahwa All New Honda PCX 160 memberikan value for money yang sesuai dan menjadi standar skutik besar yang dapat memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat urban saat ini.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR