"Castrol A747 pakai 30ml, kalau Motul 800 pakainya 40 ml," lanjut Bewok, sapaan akrabnya.
"Walau sama-sama oli racing tapi tingkat kekentalannya berbeda, jadi kita enggak bisa samain takarannya," tambahnya.
"Emang semakin banyak semakin licin piston, tapi tingkat kemurnian bahan bakar jadi terpengaruh," sambungnya.
"Pembakaran juga akan terpengaruh kalau semakin banyak oli," tambahnya.
"Misal punya Vespa 2-tak isi bensin 1 liter dan oli samping 1 liter, ya pasti enggak bisa digas," sambungnya.
"Soalnya yang terbakar olinya doang, ngebul doang tapi enggak jadi tenaga," lanjutnya.
"Jadi tingkat kemurnian bahan bakar enggak terbakar sempurna," tambah Bewok.
Selain itu, tipe mesin yang dipakai Vespa balap juga menentukan takaran oli samping.
Bewok yang gabung Ellezeta Indonesia Racing Team menggunakan blok asli dari Italia.
"Ellezeta masih brand baru, mesin dari Italia jadi perlu penyesuaian," ucap dia.
"Kalau suhu di Italia bisa di bawah 20 derajat, sedangkan di Indonesia suhu trek bisa 60 derajat," lanjutnya.
"Kalau kita terlalu pelit sama oli samping, mesin kencang dan material bagus pasti berantakan juga," tambahnya.
"Kalau blok standar yang berbahan besi akan pakai oli samping lebih banyak, bisa 1:35 atau 1:40," sambungnya.
"Panasnya blok besi sama blok aluminium berbeda," pungkasnya.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR