MOTOR Plus-Online.com - Jawa Tengah menjadi lokasi pabrik-pabrik motor listrik di Indonesia.
Merek-merek motor listrik seperti Polytron, Tangkas, dan Volta yang memiliki pabrik di Jateng tentu saja menyerap banyak tenaga kerja.
Ini membuat tren pengangguran di Jateng menurun drastis, terlebih setelah program pendidikan vokasi ditingkatkan oleh Pemprov Jateng.
Pelatihan dan pendidikan teknik bisa menjadi bekal anak muda di Jateng bisa diterima banyak di berbagai sektor baru.
Salah satunya pabrik motor listrik kini yang semakin masif di seluruh Indonesia, khususnya Pulau Jawa.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, pada Agustus 2021 tingkat pengangguran terbuka Jawa Tengah berada pada angka 5,95 persen, pada Agustus 2022 turun menjadi 5,57 persen, dan pada Agustus 2023 menjadi 5,13 persen.
"Kami pun punya program prioritas berupa pendidikan vokasi. Kami akan mempersiapkan pekerja-pekerja atau masyarakat di Jawa Tengah ini untuk meningkatkan skill atau keterampilan," kata Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana
Dikatakan Nana, upaya penurunan angka pengangguran itu akan terus dilakukan supaya ekonomi masyarakat juga meningkat.
"Kita dari tahun ke tahun terus menata diri untuk mengurangi masalah pengangguran. Jadi ini suatu penurunan yang sangat baik, dan kita akan terus melakukan langkah-langkah untuk lebih menurunkan,” ucap Nana.
Baca Juga: Mario Dandy Satrio Songong Menganiaya Sampai Pamer Moge, Ayahnya Terancam Jadi Pengangguran
Pendidikan vokasi merupakan salah satu langkah konkret yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Program ini juga turut melibatkan perusahaan-perusahaan atau industri yang ada di Jawa Tengah.
Tujuannya adalah menyiapkan tenaga kerja yang siap dan sesuai dengan kebutuhan industri.
Sebagai provinsi dengan produksi tenaga kerja yang besar, link and match antara dunia pendidikan dan industri atau perusahaan harus menjadi kunci.
Untuk itu, pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat Jawa Tengah perlu ditingkatkan secara terus-menerus mengikuti perkembangan dan kebutuhan industri.
Masih berdasarkan data BPS Jawa Tengah, penyerapan tenaga kerja di Jawa Tengah periode Agustus 2022 sampai Agustus 2023 sebanyak 1,60 juta orang.
Dari jumlah itu, sektor lapangan usaha pertanian, akomodasi dan makan-minum, serta konstruksi menyerap tenaga kerja terbanyak.
Masing-masing 326 ribu orang pada usaha pertanian, 303 ribu orang pada usaha akomodasi dan makan-minum, serta 259 ribu orang pada usaha konstruksi.
Baca Juga: Honda Serius Jual Motor Listrik, Siapkan Titik Swap Baterai dan Dealer Khusus di Indonesia
Source | : | Tribun Jateng |
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR