"Udah tuh saya berhenti terus digiring ke belakang. Saya tau. Tujuan polisi ngegiring saya ke belakang. Nah disitu saya ditanya kan surat-surat. Saya bilang gapunya SIM," ungkapnya.
Keanehan di dalam pos Gatur itu kembali terjadi.
Andri malah diajak negosiasi oleh petugas untuk membelikan sebungkus rokok.
"Nah terus saya kan coba hubungin kakak saya yang polisi juga. Dia (petugas) nanya. Katanya kakak kamu siapa. Saya bilang polisi juga. Ga lama, petugas itu minta beliin roko aja. Saya gamau lah," ujarnya.
Namun surat-surat yang sebelumnya diperiksa oleh polisi, langsung dikembalikan lagi kepada dirinya.
Andri berharap, agar peraturan tilang tetap diberlakukan ditengah pemberlakuan tilang elektronik.
Baca Juga: Uang Kurang saat Perpanjang SIM, Ingat Pemohon Boleh Tolak Bayar Asuransi
"Langsung kan saya gamau beliin. Karena kan menang gaada tilang manual. Saya tau sekarang itu ada tilang elektronik saya tau. Gaada tilang manual saya tau. Kaget. Bingung aja kenapa saya diberhentiin," jelasnya.
Salah seorang pedagang dekat Pos Gatur Simpang Babakan Dramaga mengatakan memang sering ada pemberhentian kendaraan untuk diperiksa oleh polisi.
"Hati-hati aja a kalau lewat sini. Suka masih ada yang ngeberhentiin," ujar seorang pedagang.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul "Tak Punya SIM, Pengendara Roda Dua di Dramaga Bogor Dimintai Rokok oleh Oknum Polisi"
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Yuka S. |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR