Karena keuangan tidak dipegangnya, bengkel itu goyah.
Hingga akhirnya, bengkel itu gulung tikar.
Namun, Asep tak pantang menyerah.
Tahun 1995, Asep kembali membuka bengkel bersama rekannya yang lain.
Hasilnya kembali bangkrut, karena tidak jelasnya manajemen keuangan.
Akhirnya pada 1997 bermodalkan Rp3,7 juta, juragan membuka bengkel dengan nama Asep Hendro Racing Sport (AHRS).
Dengan penuh ketekunan dan keuletan, Asep membangun bisnisnya tersebut.
Ia yang membuka modifikasi motor serta bengkel umum serta memproduksi jaket kulit dan sarung tangan kulit makin lama makin berkembang.
Baca Juga: Profil RAW, Mantan Artis FTV Yang Banting Setang Jadi mekanik Balap
Nama AHRS semakin melejit setelah menjual wearpack.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR