Baca Juga: Video Girangnya Jorge Lorenzo Rayakan Kemenangan di MotoGP Italia 2018, Bisa Diulang Tahun Ini?
"Saya sempat beniat menjadi debt collector, apalagi pada dasarnya saya ini orangnya memang temparamental, suka berkelahi," kata Richard dalam acara pemberian bonus kepada juara All England 2016 dari Djarum Fondation di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dalam kondisi galau itulah, ia mendapat masukan dari pelatih senior Pelatnas Cipayung saat itu, Christian Hadinata.
"Koh Chris bilang ke saya, 'Sudah tempat kamu itu di sini, menjadi pelatih. Kamu punya talenta untuk itu', kata koh Chris," kenang Richard.
Richard pun mengaku ia memang memiliki insting untuk melihat kemampuan seorang pemain.
Baca Juga: Kawasan Tebet Mendadak Macet, Driver Ojek Online Bagikan Makanan dan Minuman Gratis Buat Buka Puasa
Mata jeli pelatih Richard Mainaky kembali membuahkan pasangan ganda campuran andal, Praveen Jordan/Debby Susanto. Di bawah didikan tangan dingin Richard, Praveen/Debby akhirnya memetik hasil kerja keras mereka selama ini lewat gelar juara All England Superseries Premier 2016.
Sebelumnya, Richard sudah menelurkan ganda campuran kelas dunia seperti Tri Kusharjanto/Minarti Timur, Flandy Limpele/Vita Marissa, Nova Widianto/Liliyana Natsir, serta Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Debby sudah lebih dulu menghuni Pelatnas Cipayung dan menjadi anak didik Richard sejak ia masih berpasangan dengan Muhammad Rijal.
Bersama Rijal, Debby berhasil meraih medali emas SEA Games Myanmar 2013.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR