MOTOR Plus-online.com - Scomadi Technica 150i merupakan matic retro penantang Vespa asal Inggris.
Desainnya memang klasik, namun dapur pacunya ternyata potensial buat dipakai balap.
Seperti dicontohkan Kenichi Takemura, yang menggarap Technica 150i buat drag race.
"Awalnya bangun untuk road race, sayang kelasnya dibatasi buat Vespa matic, makanya saat ini main di drag dulu," kata Ken sapaan akrabnya.
Pakai basis Technica 150i Carbon Edition, bikin tampilannya balap banget.
Mengingat varian spesial ini, pakai bodi samping, batok lampu, dasi dan sepatbor lapis karbon fiber.
Meski basisnya motor spesial, Ken bersama bengkel Z Plus di Kemang Timur, Jaksel tancap gas buat garap mesin.
Seperti menjejalkan piston forged BRT 63 mm, dengan kruk as custom jadi 63 mm.
Kapasitasnya jadi 196,2 cc, dan banyak part custom biar larinya lebih beringas di trek lurusan.
"Banyak custom karena memang part racing motor ini nyaris enggak ada, harus cari yang kompatibel," ingat Ken.
Contohnya head cylinder, camshaft sampai per klep, yang akhirnya pakai per kopling karena mirip.
"Klep pakai titanium 31 mm buat in, lalu 26 mm buat ex-nya, untuk rasio kompresi jadi 13,5:1," rinci Ken.
Buat pengapian, Ken pilih throttle body SUM Racing 34 mm, serta ECU pakai aRacer RC Super X.
"Karena khusus balap, pengapian model total loss dan starternya pakai jumper," lanjut Ken.
Saat dyno pertama, tenaganya sudah 21 dk meski grafiknya di rpm 8.000 rpm keriting.
"Jadinya sebelum balap, kita setting ulang dan atasnya lebih bagus, mungkin on-wheel dapat 25 dk," tegas Ken.
Mesin sudah galak, Ken juga upgrade area kaki-kaki dan bodi biar enak dipandang.
Cat pakai warna biru muda, yang terinspirasi Porsche Taycan dan akhirnya jadi nama motornya.
"Warna cat-nya Frozen Metallic Blue, biar unik Blue ganti Blau yang artinya biru di bahasa Jerman," tunjuk Ken.
Pelek ganti aftermarket dengan cakram 220 mm floating, dijepit kaliper Brembo 2P.
Master rem belakang RCB S1 radial, lalu depannya Brembo RCS15 yang diapit quick throttle Domino.
Untuk shockbreaker, Ken pilih Ohlins yang dicustom, lalu ban pakai Pirelli Diablo Superbike slick.
Ken dan tim Z Plus, butuh waktu 2 bulan buat menggarap Frozen Blau biar siap dipakai drag.
"Balap pertama tahun 2024 lalu dapat podium 1 dan 3, di kelas bracket 9,5 detik," bangga Ken.
Kedepannya, Frozen Blau bakal digarap lebih total lagi, terutama di rasio-nya.
"Target tahun 2025, bakal diet biar lebih enteng untuk main di kelas 8,5 detik," tutup Ken.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR