"Dengan Honda saya bisa kencang di flying lap, tapi dengan Ducati saya merasa lebih baik saat riding sendiri," sambungnya.
"Saya harus menemukan solusi, tim punya beberapa ide, ini juga bagian dari proses pembelajaran," tambah pembalap Gresini Racing itu.
"Saya punya gaya balap yang cocok dengan Honda, saya mengatur waktu masuk tikungan dan itu juga merupakan kekuatan saya di Ducati," lanjutnya.
"Tapi hal itu justru menjadi kelemahan saat time attack," sambung si Semut asal Cevera.
"Jika saya mengikuti seseorang (slipstream), performa saya jadi lebih buruk," tambahnya.
"Tapi bukan itu masalahnya, ada dua atau tiga hal yang harus diperbaiki," lanjut Marquez.
"Bagnaia dan Martin berhasil memanfaatkan ban baru lebih baik saat keluar dari tikungan," tutup juara dunia 8 kali itu.
Source | : | GPOne.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR