"Saat itu ada percampuran budaya terutama dari imigran Jamaika yang menjadikan aliran musik jazz dan ska menjadi bagian dari sejarah musik mods itu sendiri," sambungnya.
"Seiring berkembangnya jaman, dan masuknya budaya fesyen mendeskripsikan mods sebagai penggemar muda jazz modern yang mengenakan pakaian modern Italia yang menonjol," lanjut Adree.
"Anak muda mods pada saat itu tidak mempu membeli setelan jas Italia yang harganya mahal dan kondisi keuangan mereka yang tidak mumpuni, membuat mereka berpikir untuk menjahit sendiri jas tersebut ke penjahit lokal di carnaby street," tambahnya.
Setelah budaya musik dan fesyen subculture mods berkembang, sekarang giliran skuter yang diwakilkan Vespa dan Lambretta.
"Untuk urusan kendaraan, skuter pabrikan Italia seperti Vespa atau Lambretta sudah identik sebagai pilihan dan ikon utama bagi para mods," sambungnya.
"Alasannya selain karena harganya yang pada saat itu dianggap tidak terlalu mahal, Vespa dan Lambretta juga mampu menjelma sebagai alat transportasi yang fleksibel dan ekonomis untuk para mods yang hidup di Inggris era 1960-an," jelas Adree.
Adree menambahkan, selain harganya lebih murah, skuter Vespa dan Lambretta dipilih para mods karena punya kesan berani, ketimbang motor Inggris seperti Triumph dan BSA yang lebih ke nuansa gelap dan industrial.
Baca Juga: Motor Baru Kembaran Vespa Bisa Jadi Hak Milik Cuma Bayar Rp 800 Ribuan Per Bulan
Lalu kenapa ya Vespa mods dipasang spion dan lampu banyak?
"Aturan Pemerintah Inggris saat itu mewajibkan setiap kendaraan mempunyai spion, membuat para mods berontak dengan memasang spion yang banyak," sambungnya.
Selain itu, kondisi penerangan jalan yang minim membuat para mods berkreasi dengan menambahkan lampu yang banyak agar dapat berkendara di malam hari.
"Sehingga skuter mods diidentikan dengan lampu dan spion-spion yang memenuhi hampir seluruh bagian depan skuter tersebut," lanjut Adree.
"Ditambah dengan parka sebagai pelengkap berkendara mereka, disamping untuk melindungi setelan jas yang mereka pakai juga sebagai penghormatan pasca perang dunia ke-2," tutup Adree.
Subculture mods dari Inggris ini juga cukup berkembang di Indonesia dengan munculnya komunitas-komunitas.
Seperti Soulbrother Indonesia, Jakarta Soul, Beatboys Bandung, Occasion Surabaya, dan masih banyak lagi.
Dari komunitas ini lahir acara-acara bertema mods seperti Jakarta Mods Mayday, Surabaya Mods Mayday, Indonesia Mods Mayday, dan masih banyak lagi.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR