MOTOR Plus-Online.com - Pemakaian lampu halogen motor seharusnya memang perlu diganti secara rutin demi penerangan yang maksimal.
Akan tetapi biasanya untuk motor sekarang ini sudah menggunakan lampu LED.
Meski begitu pemakaian lampu halogen bukan berati sepi pengguna.
Terlebih pengguanaan lampu halogen dinilai lebih murah ketimbang lampu LED.
Akan tetapi kelemahan lampu halogen dinilai lebih mudah putus.
Sehingga kita harus mengganti bohlam pada lampu halogen.
Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat akan mengganti bohlam lampu halogen.
Salah satunya yakni dilarang memegang bohlam halogen.
Baca Juga: Jangan Sembarang Ganti, Sebenarnya Lampu Utama Motor Warnanya Harus Seperti Ini
Memegang bohlam halogen dinilai akan memperpendek umur lampu loh.
Jadi saat jari tangan menyentuh kaca lampu, disitu akan meninggalkan minyak tipis tak kasat mata.
Lapisan minyak atau lemak ini membuat suhu pada kaca yang tersentuh lebih dingin dibanding permukaan kaca lainnya.
Ini disebabkan lemak tadi pada suhu yang sangat tinggi akan melebur menyatu dengan kaca lampu.
Bahan dasar kaca halogen yakni Quartz sehingga koefisien muainya menjadi berbeda dengan bagian yang bersih.
Koefisien muainya yang sangat besar ini bisa menyebabkan kaca pecah dan lampu akan mati.
Semakin banyak uap tungsten yang terkondensasi pada kaca lampu, tepatnya pada bagian kaca yang terpegang.
Indikasinya, lama-kelamaan bagian yang tersentuh akan berkabut hitam, abu-abu atau putih.
Baca Juga: Apa Sih Yang Buat Merah Dipilih Jadi Warna Lampu Rem Motor? Simak Ulasannya
Putusnya lampu akibat filamen tungsten yang sangat menipis karena menguap.
Solusinya, saat terpegang usahakan dilap dengan lap bersih.
Namun, akan lebih baik bila lampu tidak terpegang oleh tangan secara langsung.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR