Baca Juga: Baru Diluncurkan Peugeot Pulsion 125 2019, Saingan PCX dan NMAX, Fitur Lebih Canggih
"Saya pengen tolong dia. Saya antar lah ke arah Islamic Center. Di pintu PKOR, depan gerbang (sekitar pukul 21.00 WIB), dia minta turun karena mau kencing," bebernya.
Sembari menunggu pria tersebut, Dedi mengecek ponsel yang ditaruhnya di atas tangki motor Yamaha Vixion warna merah hitam bernomor polisi BE 4994 DC.
"Nggak mungkin saya lihat dia, jadi saya main HP. Saya taruh HP di atas tangki. Tiba-tiba jaket saya ditarik, terus dikalungi pisau," ungkap Dedi.
"Saya nggak bisa mikir apa-apa. Saya langsung kepikir anak istri. Saya bilang, 'Bang, saya punya anak istri.' Dia malah jawab, ah nggak pikirin," sambung warga Rusunawa Ketawang Blok B, Kecamatan Panjang, ini.
Baca Juga: Keren, Yamaha NMAX Jadi Motor Polisi, Lengkap Pakai Lampu Rotator dan Crash Bar
Selanjutnya, jelas Dedi, pelaku mengambil ponsel dan dompetnya, lalu mendorongnya ke semak semak.
"Saya didorong, motor saya diambil. Saya cuma duduk, termenung. Orang berhenti di depan saya, saya diam," ucap Dedi.
"Saya mikir anak istri di rumah. Harta bisa dicari. Yang penting saya pulang. Nggak jadi mayat di sana."
Dedi kemudian berjalan kaki sampai flyover Jalan Ryacudu-Sultan Agung.
Source | : | Tribun Lampung |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR