Langkah atau stroke seher pun mengalami peningkatan.
Baca Juga : Ternyata Speedometer di Motor Sengaja Dibuat Enggak Akurat, Ini Alasannya
Naik 1,5 mm sehingga naik-turun 3 mm.
Jadinya 61,7 mm dari 58,7 mm.
Kapasitas mesin yang awalnya 155 cc, kini menjadi 186 cc dan ini cukuplah untuk pemakaian harian.
Camshaft keluaran Moto1, tapi oleh penjualnya tidak dikasih tahu berapa derajatnya, hanya ditanya untuk seher berapa dan juga ukuran klep.
Baca Juga : Peduli Marbot Masjid, Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan Bagikan Motor
Payung klep pun mengalami ubahan, in 21 mm dan ex 18 mm,” ucap pria murah senyum ini.
Menggunakan piggybag merek Iquteche agar suplai bahan bakar lebih mumpuni.
Kelebihannya punya 3 setelan untuk rpm bawah, tengah dan atas.
Selain itu, suplai bensin dapat diperbesar hingga 100%.
Baca Juga : Bikin Melongo! Harga Bodi Set Honda Scoopy yang Dirusak Usai Ditilang Tembus Angka Segini
“Jadi, saat naik dynotest, tinggal seting kekurangan atau kelebihannya melalui Android,” celetuk Yudha.
Karena pemilik kurang suka kebisingan, knalpot masih dibiarkan sesuai aslinya.
“Rencana sih pengen dibobok, tapi masih cari info bobok yang adem dan juga sesuai kemauan.
Soalnya, kalau terlalu berisik kasihan orang yang gue bonceng atau pengendara di belakang kita.
Udah gitu, gak enak kalo masuk dalam gang.
Tapi sebenarnya, lebih asyik tampilan standar gini. Orang gak tau kalo motor ini sudah bore up,” tutup pemilik yang berusia 32 tahun ini.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 996 th 2018
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR