"Selain itu, ingin menambah perbandingan kompresi.
(BACA JUGA: Top Speed MotoGP Bisa Tembus 360 km/jam di Tahun 2020?)
Dengan harapan menambah tenaga mesin," sebut Handy.
Diakui Handy, tujuan itu mungkin tercapai.
Tapi kata Handy, perubahannya takkan banyak.
Bahkan, nyaris tidak terasa! Karena kepala busi yang nongol tidak akan terlalu banyak.
Justru cara ini harus diwaspadai.
"Sebab, kepala busi yang terlalu nongol di dalam kubah kepala silinder punya resiko mentok kepala piston saat di titik mati atas (TMA).
Bisa juga beradu dengan payung klepnya," ujarnya.
(BACA JUGA: Honda Sonic Dimodif Ala Trail? Bukan, Ini Motor Standar Kok!)
Jadi, jika terpaksa menggunakan busi kepala panjang di mesin mestinya pakai busi kepala pendek, Handy menyarankan untuk mengganjalnya dengan ring busi.
"Pokokya kepala busi tidak melebihi kubah," tegasnya.
Sebaliknya, jika memaksakan pakai busi kepala pendek dari yang seharusnya panjang, berakitbat elektroda busi mendem di liang busi.
Ini membuat percikan api tidak bisa membakar sempurna.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR