“Kalau setahu saya, jarang yang sampai bocor kompresi jika pemasangannya benar. Umumnya hanya derajat sitting yang 45º saja yang ngejeber (melar, red). Dan efeknya cuma menggangu flow gas saja,” imbuh Ugi.
Makanya, di arena balap, usai race mesin biasanya langsung dibongkar untuk sekalian cek kondisi derajat sittingnya. “Jika tampak melar, langsung dikerik lagi pakai alat kerik khusus dengan derajat tertentu,” ungkap Ugi.
Tapi memang, Ugi mengakui kalau belakangan ini untuk penggunaan harian, “Konsumen lebih memilih pakai sitting copotan dari motor lain. Alasannya sih, biar gak sering-sering ke bengkel,” tutupnya. (www.motorplus-online.com)
Editor | : | Motorplus |