Pada seri awal, ubahan profil noken as di motor Deri, masih menggunakan lift 8,5 mm. Angkatan klep setinggi ini sebenarnya cukup aman, membuat daya tahan motor lebih baik. “Tapi, power atasnya kurang. Makanya saya modif lagi kemnya sampai dapat lift 9,5 mm di seri HDC ini. Hasilnya, tenaga atas jadi lebih baik,” papar Uwok.
Namun konsekuensinya, durability mesin jadi agak rentan. “Kalau di Kejurnas yang 25 lap tiap race, agak berisiko. Biasanya di 3 lap terakhir, power langsung drop. Tapi kalau di HDC ini cuma 16 lap, makanya aman. Untuk penggunaan di Kejurnas, mengakalinya agar power gak turun, dengan mengganti per klep,” ulas Uwok. (www.motorplus-online.com)