Sponsor rokok untuk musim depan belum ada kepastian di ajang balap Indonesia. Ini menyangkut tidak bolehnya pabrikan rokok mendukung event balap.
Sebenarnya sih ketidakbolehan pabrikan rokok mensupport event dan tim balap bukan barang baru untuk di luar Indonesia. Di luar Indonesia seperti di Malaysia aja produsen tembakau sudah dilarang bikin balapan dan sponsor tim.
“Di kita sendiri sudah terasa tahun lalu. Di Kodya Bogor sudah enggak boleh lagi sponsor rokok promosi di event. Itu terjadi waktu bikin balapan di Bogor, umbul-umbul dilepas dan balapan batal,” ujar Handoko Halim, promotor dari Montesz Sport Club (MSC).
MSC selalu bikin event di kawasan Jabar. Sponsor utamanya salah satu pabrikan rokok, tapi jaringan lokal Jabar. Lebih dari lima tahun MSC didukung produsen tembakau untuk menggelar balapan.
“Saya mau tanya, produsen mana selain pabrikan motor yang dananya kuat untuk mensupport balapan lokal? Kalau semua tempat melarang bikin event yang disponsori pabrikan rokok bisa bubar balapan daerah,” urai Roes Bangin dari Noname Indonesia, RC balapan yang bermarkas di Jawa Barat.
Paling ditentukan balapan motocross. Pemodal event balapan SE akan hidup dan meriah didukung produsen rokok. Bahkan, tim-tim motocross ada yang di-support pabrikan tembakau.
Tapi, nasib tahun depan bisa terjadi sebaliknya kalau larangan sponsor event rokok diluncurkan. Motocross sendiri balapan yang sampai detik ini minim sponsor. Pabrikan motor sendiri sudah stop mendanai langsung balapan SE lebih dari 5 tahun.
“Kita masih wait and see. Mungkin belum berlaku nasional, tapi hanya berlaku perdaerah. Kalau pun berlaku nasional, akan persoalan besar buat kami,” tutup Pongky Puranto, Manager Brand Surya PT. Gudang Garam, Tbk, Jakarta Pusat.
Jadi? (motorplus-online.com)